Mandalika Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan EPPIC II

Penulis : Ayuc Shinta 

Selasa, 16 Maret perwakilan Jago Preventif memenuhi undangan dari United Nation Development Programme (UNDP) dalam soft launching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) Phase II. Perwakilan dalam acara tersebut antara lain Septia Putri Arofi, K.M, Hanifah Sholihah, S.K.M, Adhness Umulkher, S.K.M, Yuda Mustakim, Desi Natalia Marpaung, Athiya Adibatul Wasi, Ayuc Shinta Indah Sari.  

EPPIC merupakan sebuah kompetisi di tingkat Asia Tenggara yang bertujuan untuk menjaring inovasi dan ide untuk mengatasi masalah sampah yang ada di laut, dimana dalam hal ini EPPIC mengajak para inovator untuk membagikan ide-idenya dalam menangani sampah plastik. 

Sejak tahun lalu UNDP yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri Norwegia dan Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) telah menyelenggarakan EPPIC. Pada tahun pertamanya fokus tujuan EPPIC ada pada Negara Vietnam dan Thailand, dan pada tahun keduanya ini EPPIC berfokus di Negara Filipina dan Indonesia tepatnya di Mandalika, Lombok Tengah Provinsi NTB. 

Riset yang dilakukan oleh lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat setiap tahunnya terdapat 268.740 hingga 594.558 ton sampah plastik yang masuk kedalam wilayah perairan Indonesia. 

“EPPIC 2020 di Vietnam dan Thailand, kita telah melihat solusi yang ditawarkan oleh berbagai start-up, LSM dan juga akademisi dari negara ASEAN. Tahun ini diharapkan dapat melihat lebih banyak kontribusi yang lebih baik lagi untuk mengatasi masalah plastik laut di Filipina dan Indonesia.” Jelas Kemkhdaze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia. 

Hal tersebut disambut baik oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah , M.Si dalam pemaparanya beliau mengatakan pemerintah NTB juga sedang gencar-gencarnya dalam mewujudkan program unggulan daerahnya yaitu Zero Waste yang sejalan dengan pelaksanaan kompetisi EPPIC. Diharapkan Program EPPIC dapat membantu menyelesaikan persoalan sampah yang ada disana. 

“Dengan bantuan dari pihak penyelenggara kami sangat membutuhkan sebuah perusahaan dan teknologi yang serius mengolah sampah plastik di tempat kami sendiri. Sehingga pengolahan sampah segera diwujudkan guna menunjang keasrian dan kebersihan Mandalika sebagai kawasan super priority.” Ungkap Gubernur.

Artikel lain

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *