Kolaborasi UNUSA & Jago Preventif Mengkader Promotor Kesehatan Kekinian

Kolaborasi UNUSA & Jago Preventif Mengkader Promotor Kesehatan Kekinian

Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya berkolaborasi dengan Jago Preventif melakukan kaderisasi promotor kesehatan berbasis digital. Program ini merupakan bentuk pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kapasitas promosi kesehatan di era digital. Promosi kesehatan gaya baru dinilai dapat menjadi solusi inovatif yang mampu berkontribusi banyak dalam penyelesaian masalah kesehatan. Solusi yang inovatif tersebut tidak dapat dilepaskan dari peran teknologi, khususnya teknologi digital. Sektor kesehatan, terutama terkait promosi kesehatan sangat membutuhkan ketersediaan informasi yang cepat, tepat, akurat dan up to date untuk berbagai keperluan. Teknologi digital juga dapat menjadi media komunikasi, edukasi, dan konsultasi kesehatan yang efektif bagi masyarakat.

Fakta yang sangat memprihatinkan bahwa 92% hoax kesehatan berasal dari media sosial. Tidak hanya hoax, infodemik juga turut mengancam kelangsungan hidup masyarakat. Banjir informasi seringkali menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat, ketidakpercayaan terhadap sains, sehingga bisa menghambat proses pengambilan keputusan serta mengganggu usaha pencarian solusi terhadap berbagai masalah kesehatan. Bahkan, hoax dan infodemik juga dapat berakibat fatal serta membahayakan nyawa seseorang. “Oleh karena itu, Kami memandang perlu ada upaya meningkatkan kapasitas para promotor kesehatan agar tidak hanya mengandalkan solusi yang konvensional saja. Zaman sudah semakin maju, sehingga promotor kesehatan juga harus mengikuti kemajuan itu.” ujar Atik Qurrota A’Yunin A, S.KM., M.Kes yang merupakan Dosen Kesehatan Masyarakat UNUSA sekaligus ketua program pengabdian masyarakat ini.

Program ini diawali dengan perekrutan kader promotor kesehatan yang berasal dari komunitas Jago Preventif beserta mahasiswa program studi kesehatan masyarakat UNUSA. Setelah itu, dilaksanakan kegiatan kapasitasi promotor kesehatan berbasis digital pada 30 Juli – 6 Agustus 2022. Materi kapasitasi yang diberikan antara lain yaitu penanggulangan hoax dan infodemik di media digital, basic creativity skills and design thinking, digital content writing and content creation, dan sebagainya. Para promotor kesehatan diberikan wawasan baru mengenai landscape media digital di Indonesia, peta percapakan isu kesehatan di media digital, praktik desain media promosi kesehatan, hingga memanfaatkan data di media digital untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas promosi kesehatan.   

Kegiatan ini juga mendapat sambutan yang sangat baik dari pihak Jago Preventif sebagai mitra kolaborasi. Tech Development Specialist Jago Preventif yang turut memberikan kapasitasi dalam program ini, Rhamadan Catur Bagaskoro, S.KM menuturkan bahwa memang kaderisasi promotor kesehatan perlu dilakukan untuk menjawab permasalahan kesehatan yang semakin rumit. “Hadirnya pandemi Covid-19 harusnya memberikan pelajaran berharga bagi kita. Jika hanya mengandalkan solusi konvensional, maka berbagai masalah kesehatan yang kita hadapi tidak akan bisa tertangani. Karenanya, perlu diakselerasi dengan pemanfaatan teknologi digital yang harus dikuasai oleh promotor kesehatan masa kini,” jelas Bagas.

Peserta program kaderisasi promotor kesehatan yang ternyata berasal dari berbagai kalangan juga mengapresiasi langkah kolaboratif prodi kesmas UNUSA bersama Jago Preventif. “Senang sekali rasanya bisa menjadi bagian dari program ini. Kami mendapatkan banyak sekali wawasan baru yang jarang sekali kami dapatkan di bangku kuliah, padahal dunia digital ini dekat sekali dengan kehidupan kita sehari hari,” terang Dwi Nur Utami, salah seorang kader promotor kesehatan dari Universitas Pendidikan Mandalika Mataram, NTB. Demikian pula menurut Agus Yuliansyah, S.KM yang bekerja di RSUD Depati Hamzah Kota Pangkalpinang yang mengharapkan agar program semacam ini dapat terus dikembangkan. “Semoga akan ada program-program lanjutan yang bisa terus menambah wawasan dan keterampilan kami untuk melakukan upaya promosi kesehatan. Apalagi sebagai tenaga kesehatan, Kami dituntut untuk menjadi teladan hidup sehat di masyarakat,” tutur Agus.  

Kegiatan kapasitasi promotor kesehatan dapat disaksikan kembali via youtube: