Konsultasi Online #14 Jago Preventif Digelar untuk Mempersiapkan Kehidupan Pasca Kampus

Konsultasi Online #14 Jago Preventif Digelar untuk Mempersiapkan Kehidupan Pasca Kampus

Penulis : Athiya Adibatul Wasi

Sabtu, 20 Maret 2021 telah terselenggara kegiatan Konsultasi Online ke-14 oleh Jago Preventif dengan tema “Life After Campus: Setelah Sarjana, Mau Kemana?” Kegiatan ini diadakan secara rutin sebagai wadah untuk memfasilitasi member Jago Preventif agar wawasannya semakin bertambah. Tema yang diangkat kali ini bertujuan agar mahasiswa dan lulusan kesehatan masyarakat tidak terjebak dalam kegalauan setelah lulus dan lebih siap menghadapi kehidupan pasca kampus.

Konsultasi Online #14 kali ini bersama mentor yang sangat inspiratif, yaitu Serius Miliyani Dwi Putri, S.K.M selaku Founder Bagimili Institute serta penerima beasiswa LPDP yang saat ini sedang menempuh studi S2 Epidemiologi Kedokteran Tropis di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. Pemaparan materi diawali dengan penjelasan mengenai beberapa tantangan yang akan ditemui setelah lulus nanti, “Beberapa tantangan ini meliputi banyaknya alternatif pilihan yang harus dipilih. Apakah harus menikah, bekerja, atau melanjutkan studi. Kemudian tingkat kepercayaan diri yang menurun, persaingan yang semakin ketat, serta keputusasaan yang bisa saja hinggap,” papar mentor yang akrab disapa Kak Mili tersebut.

Setelah mengenal dan memahami berbagai tantangan tersebut, mahasiswa dan lulusan kesehatan masyarakat perlu mempertimbangkan jalan hidup yang akan dipilih setelah lulus. Tentukan apa yang sebenarnya menjadi tujuan hidup selanjutnya, kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang apa yang ingin dituju serta pikirkan dan pertimbangkan konsekuensi yang akan dihadapi. “Beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menghadapi kehidupan pasca kampus diantaranya yaitu upgrade wawasan dengan membaca dan kembangkan pola pikir dengan mengikuti pelatihan/workshop, mulai membangun relasi, upgrade CV, serta aware terhadap beragam informasi lowongan kerja,” jelasnya.

Menurut Kak Mili, apapun yang dipilih setelah lulus nanti, baik bekerja, melanjutkan studi, menikah ataupun pengabdian, semua memiliki beban dan tanggung jawab masing-masing.  Hidup ini adalah pilihan, dan dalam menentukan pilihan hidup perlu mengetahui visi, mengenali keinginan, menggali pengalaman dari manapun, serta mengenali kelemahan diri. “Hidup pasti tidak lepas dari risiko. Tidak ada mimpi yang dicapai tanpa risiko. Jangan  menyerah, karena hal baik butuh waktu. Kita akan tahu apakah pilihan tersebut menjadi pilihan yang terbaik ketika kita mengetahui kemungkinan terburuknya dan siap dengan kemungkinan terburuk itu. Maka, mulailah untuk merencanakan dan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya,” tutup Kak Mili.

Mandalika Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan EPPIC II

Mandalika Menjadi Tuan Rumah Pelaksanaan EPPIC II

Penulis : Ayuc Shinta 

Selasa, 16 Maret perwakilan Jago Preventif memenuhi undangan dari United Nation Development Programme (UNDP) dalam soft launching Ending Plastic Pollution Innovation Challenge (EPPIC) Phase II. Perwakilan dalam acara tersebut antara lain Septia Putri Arofi, K.M, Hanifah Sholihah, S.K.M, Adhness Umulkher, S.K.M, Yuda Mustakim, Desi Natalia Marpaung, Athiya Adibatul Wasi, Ayuc Shinta Indah Sari.  

EPPIC merupakan sebuah kompetisi di tingkat Asia Tenggara yang bertujuan untuk menjaring inovasi dan ide untuk mengatasi masalah sampah yang ada di laut, dimana dalam hal ini EPPIC mengajak para inovator untuk membagikan ide-idenya dalam menangani sampah plastik. 

Sejak tahun lalu UNDP yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri Norwegia dan Norwegian Agency for Development Cooperation (Norad) telah menyelenggarakan EPPIC. Pada tahun pertamanya fokus tujuan EPPIC ada pada Negara Vietnam dan Thailand, dan pada tahun keduanya ini EPPIC berfokus di Negara Filipina dan Indonesia tepatnya di Mandalika, Lombok Tengah Provinsi NTB. 

Riset yang dilakukan oleh lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI) mencatat setiap tahunnya terdapat 268.740 hingga 594.558 ton sampah plastik yang masuk kedalam wilayah perairan Indonesia. 

“EPPIC 2020 di Vietnam dan Thailand, kita telah melihat solusi yang ditawarkan oleh berbagai start-up, LSM dan juga akademisi dari negara ASEAN. Tahun ini diharapkan dapat melihat lebih banyak kontribusi yang lebih baik lagi untuk mengatasi masalah plastik laut di Filipina dan Indonesia.” Jelas Kemkhdaze, Deputy Resident Representative UNDP Indonesia. 

Hal tersebut disambut baik oleh Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah , M.Si dalam pemaparanya beliau mengatakan pemerintah NTB juga sedang gencar-gencarnya dalam mewujudkan program unggulan daerahnya yaitu Zero Waste yang sejalan dengan pelaksanaan kompetisi EPPIC. Diharapkan Program EPPIC dapat membantu menyelesaikan persoalan sampah yang ada disana. 

“Dengan bantuan dari pihak penyelenggara kami sangat membutuhkan sebuah perusahaan dan teknologi yang serius mengolah sampah plastik di tempat kami sendiri. Sehingga pengolahan sampah segera diwujudkan guna menunjang keasrian dan kebersihan Mandalika sebagai kawasan super priority.” Ungkap Gubernur.

11 Juta Remaja Indonesia Mengalami Gangguan Mental : Kenali Perbedaannya!

11 Juta Remaja Indonesia Mengalami Gangguan Mental : Kenali Perbedaannya!

Penulis : Athiya Adibatul Wasi

Setahun hidup berdampingan dengan pandemi. Bagaimana perasaan kalian? Merasa bosan, suntuk, tidak produktif tentu saja dialami oleh semua orang selama masa pandemi ini

Lalu bagaimana dengan kondisi kesehatanmu sekarang? Apakah pandemi ini menekan kalian baik fisik maupun mental?

Seringkali overthinking membuat seseorang mengatakan bahwa dirinya sedang mengalami stress bahkan sampai depresi. Apakah benar ya yang kalian rasakan sesuai? Yuk simak penjelasan berikut ini!

Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya. Dengan gejala seperti rasa nyeri, tidak nyaman, tidak tenteram, dan merasa terganggu.

Adapun beberapa gangguan kesehatan mental yang dapat terjadi selama masa pandemi yaitu :

  1. REAKSI STRESS AKUT
    Gangguan ini terjadi akibat stress atau keadaan yang tidak nyaman yang berkelanjutan sehingga menimbulkan masalah dalam fungsi sosialnya.
  2. GANGGUAN ANXIETAS
    Kondisi yang menyebabkan ketakutan yang berlebihan, gangguan fungsi sosial dan perilaku.
  3. DEPRESI
    Gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap kegiatan yang biasa kita lakukan.
  4. POST-TRAUMATIC STRESS DISORDER
    Gangguan yang terjadi akibat kejadian mengejutkan, menyeramkan, atau berbahaya yang traumatik.
  5. OBSESSIVE COMPULSIVE DISORDER
    Gangguan pikiran yang berulang, mendesak, atau tidak diinginkan yang menyebabkan perilaku yang berulang-ulang dan dapat membahayakan.

Gangguan mental yang mana pun akan menjadi sangat bahaya ketika dibiarkan begitu saja. Ketika kalian mengalami salah satu gangguan kesehatan mental di atas dan tidak memungkinkan untuk menangani nya sendiri, yang diperlu dilakukan adalah segera konsultasi kepada Dokter ya!

Jika salah satu orang terdekatmu menunjukkan hal seperti penjelasan di atas, jangan jauhi dia, ajaklah untuk berbagi ceritanya denganmu, supaya ia tidak merasa sendiri dan melakukan hal di luar kendali. Karena sharing is caring.

Referensi : Relawan Covid-19 Nasional. 2020. Dampak Covid-19 pada Kesehatan Mental.

Jago Preventif Sukses Menyelenggarakan Workshop Persiapan Seleksi CPNS 2021

Jago Preventif Sukses Menyelenggarakan Workshop Persiapan Seleksi CPNS 2021

Penulis : Ayuc Shinta Indah Sari

Jago Preventif sebagai startup dan media belajar kesehatan masyarakat nomor 1 di Indonesia kembali mengadakan workshop yang merupakan agenda rutin setiap bulannya. Tema yang diusung dalam workshop kali ini adalah  “Persiapan Seleksi CPNS 2021”. Tema tersebut dirasa pas untuk menyambut semakin dekatnya pembukaan pendaftaran seleksi CPNS 2021. Tujuan diadakannya workshop ini adalah untuk mempersiapkan para calon pendaftar, terutama yang berlatar belakang pendidikan di bidang kesehatan dalam menempuh seleksi CPNS 2021. 

Workshop dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut dari Jum’at (5/3) hingga Minggu (7/3) melalui online video conference dengan media zoom. Pemateri dalam workshop ini ialah seorang Analis Kesehatan Kerja di RSUD dr. R.M. Pratomo Bagansiapiapi yaitu Kak Fery Indrawan, S.K.M. Beliau  merupakan peserta lulus seleksi CPNS tahun 2019 Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir, Riau. 

Sesi pertama workshop diselenggarakan pada hari Jum’at (5/3) sebagai pembuka serangkaian workshop Jago Preventif. Topik yang diangkat dalam sesi ini ialah tentang gambaran umum seleksi CPNS. Sesi ini terbagi dalam tiga fokus utama antara lain: penjelasan terkait tahapan-tahapan yang harus ditempuh dalam seleksi CPNS, strategi dalam pemilihan formasi CPNS dan kiat lolos seleksi administrasi CPNS. 

Sesi kedua diselenggarakan pada hari Sabtu (6/3) yang dilanjutkan dengan pembahasan tentang  penjelasan soal SKD dan SKB, strategi menjawab soal tes, serta tips dan trik menjawab soal seleksi CPNS. Dalam pemaparanya kali ini, Kak Fery memberi masukan dan rekomendasi pada peserta agar memperbanyak latihan dan mempersiapkan diri lebih baik jika ingin lolos pada seleksi tahun ini. “Banyak peserta yang gagal dalam tahapan seleksi. Penyebabnya materi yang harus dipelajari sangat banyak dan seringkali juga membutuhkan hafalan serta pemahaman yang cukup dalam. Oleh karena itu, untuk bisa sukses melewati seluruh tahapan seleksi, perlu mempersiapkan materi dari jauh-jauh hari dan perbanyak latihan soal agar kemampuan kita semakin terasah.” Ungkapnya.

Hari terakhir sekaligus sebagai penutupan serangkaian workshop Jago Preventif kali ini diisi dengan pelatihan pengerjaan soal-soal seleksi CPNS. Pelatihan ini juga sebagai tes percobaan untuk menguji sejauh mana peserta telah mempersiapkan diri dan juga sebagai sarana pengenalan soal tes CPNS bagi peserta yang belum pernah mengikuti tes CPNS sebelumnya. Workshop ini menjadi semakin menarik karena pada akhir sesi, Kak Fery memberikan reward berupa e-book soal tes CPNS secara gratis kepada peserta yang memperoleh skor tertinggi dalam sesi latihan pengerjaan soal CPNS. Hal ini dimaksudkan agar peserta semakin bersemangat dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi seleksi CPNS 2021. 

70% lebih menular : Varian virus Corona B.1.1.7 telah terdeteksi di Indonesia

70% lebih menular : Varian virus Corona B.1.1.7 telah terdeteksi di Indonesia

Penulis : Athiya Adibatul Wasi

Belum usai upaya menghadapi pandemi selama satu tahun ini, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono mengungkapkan bahwa Indonesia kembali dihadapkan dengan temuan 2 kasus Varian virus Corona B.1.1.7 (02/03/2021).

B.1.1.7 yang merupakan virus corona SARS-CoV-2 dengan kode genetic yang berbeda ini, pertama kali merebak di Inggris dan telah ditetapkan pada November2020. Saat ini,  varian ini telah menyebar ke berbagai negara seperti Singapura, India, Malaysia, hingga korea selatan.

Berdasarkan pernyataan Ahli Epidemiologi dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, mutasi B.1.1.7 diketahui memiliki tingkat penularan 40-70 persen lebih tinggi dibandingkan virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan. Hal tersebut dikarenakan mengalami replikasi yang lebih cepat di dalam tenggorokan dan mempunyai viral load yang cukup tinggi.

Kementrian kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa dua kasus mutasi B.1.1.7 yang saat ini masuk ke Indonesia berasal dari WNI yang kembali dari Arab Saudi.

Berikut Gejala utama yang perlu di waspadai menurut data terbaru ONS :

Demam, 19 persen pasien Covid-19 melaporkan mengalami demam karena varian asli virus, 22 persen pasien dikaitkan dengan varian B.1.1.7

Batuk, 35 persen pasien mengalami batuk akibat infeksi varian terbaru, sedangkan akibat varian virus asli hanya 28 persen

Nyeri otot, 21 persen pasien mengalami nyeri otot akibat infeksi varian asli, sedangkan akibat varian virus baru 24 persen

Sakit tenggorokan, 22 persen pasien mengalami sakit tenggorokan akibat infeksi varian terbaru, sedangkan akibat varian virus asli hanya 19 persen

Lalu, bagaimana cara melindungi diri dari varian baru B.1.1.7?

Caranya adalah dengan tetap membatasi mobilitas, mengurangi kegiatan di luar rumah, memakai masker, selalu mencuci tangan pakai sabun dan vaksinasi Covid-19. Stay safe!

Referensi        :

  1. Hasibuan L. 8 Ciri Terinfeksi Varian Baru Virus Corona B117 Inggris [Internet]. tech. [cited 2021 Mar 4]. Available from: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210303161559-37-227598/8-ciri-terinfeksi-varian-baru-virus-corona-b117-inggris
  2. Ekawati Y. 6 Cara Menghindari Varian Baru Corona B117 yang Sudah Masuk Indonesia [Internet]. detikHealth. [cited 2021 Mar 4]. Available from: https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5480154/6-cara-menghindari-varian-baru-corona-b117-yang-sudah-masuk-indonesia
  3. Tamtomo AB. INFOGRAFIK: Mengenal Mutasi Virus Corona B.1.1.7 Inggris yang Sudah Masuk Indonesia [Internet]. KOMPAS.com. 2021 [cited 2021 Mar 4]. Available from: https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/04/083000065/infografik–mengenal-mutasi-virus-corona-b.1.1.7-inggris-yang-sudah-masuk
  4. Sari HP. Tentang Virus Corona B.1.1.7 dari Inggris yang Terdeteksi di Karawang… Halaman all [Internet]. KOMPAS.com. 2021 [cited 2021 Mar 4]. Available from: https://nasional.kompas.com/read/2021/03/04/07253201/tentang-virus-corona-b117-dari-inggris-yang-terdeteksi-di-karawang
  5. Rizal JG. Terdeteksi di Indonesia, Ini Perbandingan Varian Virus Corona B.1.1.7 dengan D614G Halaman 2 [Internet]. KOMPAS.com. 2021 [cited 2021 Mar 4]. Available from: https://www.kompas.com/tren/read/2021/03/03/203000765/terdeteksi-di-indonesia-ini-perbandingan-varian-virus-corona-b.1.1.7-dengan